JAKARTA, Aksipembaruan.com – Petang tiba sekira pk. 17:00 WIB, tadinya kawasan area parkir lantai 1 Gedung Senen Jaya, Senen, Jakarta Pusat mulia orang berdatangan memasang meja dagangannya untuk menjual kue subuh Pasar Senen.
Sebelum para pedagang itu datang hanyalah ruangan kosong yang melompong jika dari siang hari saat Gedung Pusat Perbelanjaan beraktifitas berjualan.
Usai Ba’da maghrib para pedagang sudah melakukan berjualan berdagang di area tersebut menjual jajanan Pasar Kue Subuh di Pasar Senen. Aneka yang ditawarkan jajanan kue subuh tidak hanya kue, saat ini berjualan roti, pempek, dimsum, lumpia goren, dan risol isi.
Selain itu saat mengisi perut lapar kawasan ini juga menyuguhkan kuliner tempat makan yakni diantarannya Soto Ayam, Nasi Padang, Bakso, Mie Ayam dan lain-lainnya untuk makan di tempat sembari berbelanja.
“Ya sudah berapa kali pindah-pindah tempat ini kami berjualan. Semoga ini agak awet,” ucap salah satu pedagang kue subuh Pasar Senen.
Kue Subuh Pasar Senen adalah fenomena kuliner yang sudah lama dikenal di Jakarta, khususnya di kawasan Pasar Senen. Berikut ini ringkasan sejarah dan latar belakangnya:
Aksipembaruan.com mengulas berbagai sumber kue Subuh di Pasar Senen berawal dari aktivitas para pedagang kecil yang mulai menjajakan berbagai macam kue tradisional di waktu dini hari, sekitar pukul 18:30 WIB hingga pk. 05:00 subuh. Awalnya, ini hanya sekadar tempat berkumpul para pedagang yang memasok kue ke warung, toko, atau kantin.
Berkembang menjadi Pusat Grosir kue Karena lokasinya yang strategis dan jam operasionalnya yang unik, tempat ini kemudian berkembang menjadi pusat grosir kue. Banyak pembeli dari berbagai wilayah di Jakarta datang ke sini untuk membeli kue dalam jumlah banyak, baik untuk dijual kembali maupun untuk keperluan acara.
Waktu operasional dini hari (subuh) menjadi ciri khas utama. Kue-kue yang dijual umumnya adalah kue tradisional Indonesia seperti lemper, pastel, risoles, kue lapis, dan sebagainya. Suasana khas pasar tradisional yang sibuk, penuh interaksi, dan terjadi sebelum matahari terbit.
Seiring perkembangan zaman dan renovasi kawasan Pasar Senen, keberadaan pasar kue subuh sempat mengalami gangguan, baik karena penataan ulang maupun persaingan dengan toko kue modern. Namun, hingga kini, Kue Subuh Pasar Senen masih menjadi ikon kuliner subuh yang melegenda di Jakarta.
Pasar Kue Subuh Pasar Senen diketahui telah beberapa kali pindah lokasi, terutama karena renovasi dan penataan kawasan Pasar Senen. Berikut garis besar perpindahannya:
1. Lokasi Awal: Pasar Senen Blok VI
Awalnya, para pedagang kue subuh berjualan di area Pasar Senen Blok VI. Tempat ini merupakan titik awal berkembangnya pasar kue subuh sebagai pusat kulakan kue-kue tradisional.
2. Pindah karena Renovasi dan Kebakaran (sekitar awal 2000-an dan 2014)
Seiring waktu, beberapa kali terjadi renovasi dan bahkan kebakaran di kawasan Pasar Senen yang memaksa para pedagang untuk sementara berpindah tempat.
3. Lokasi Kedua: Area Belakang Stasiun Pasar Senen / Jalan Stasiun Senen
Setelah renovasi atau kebakaran, pedagang kue sempat dipindahkan ke area belakang stasiun, yang lebih sempit dan kurang tertata. Namun aktivitas tetap berlangsung, karena pembeli tetap berdatangan di waktu subuh.
Jadi, secara umum pasar kue subuh Pasar Senen telah pindah lokasi sekitar 2–3 kali akibat penataan, kebakaran, dan kebutuhan relokasi oleh pihak pengelola pasar. Pasar Kue Subuh saat ini berlokasi di area Senen Jaya Blok 1 dan 2, tepatnya di area parkir lantai 1 gedung tersebut. Lokasi ini menjadi tempat relokasi terbaru sejak 10 Februari 2023, setelah sebelumnya para pedagang berpindah-pindah akibat renovasi dan penataan kawasan Pasar Senen.
Di lokasi pasar kue subuh pasar senen, suasana pasar tetap hidup dengan berbagai pilihan kue basah dan kering yang dijajakan mulai sore hingga subuh. Harga yang ditawarkan pun terjangkau, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp5.000 per potong, menjadikannya destinasi favorit bagi pembeli eceran maupun grosir. (AW)
