JAKARTA, Aksipembaruan.com – PT Shell Indonesia anak perusahaan dari Shell plc secara resmi menjual dan mengalihkan kepemilikan bisnisnya di SPBU Shell di seluruh Indonesia.
Bisnis yang menggeluti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Oli ini dibeli oleh perusahaan patungan baru yang dibentuk antara Citadel Pacific Limited (CPL) dan Sefas Group.
Citadel Pacific Limited (CPL) merupakan perusahaan induk swasta yang berasal dari Filipina dan memiliki portofolio bisnis yang terdiversifikasi. CPL menjalankan operasinya di berbagai wilayah seperti Hong Kong, Makau, Republik Palau, Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara, dan wilayah teritori Amerika Serikat, Guam.
“Kami mengendalikan saham di beberapa perusahaan dengan beragam bisnis, seperti bidang telekomunikasi, ritel, distribusi minyak dan gas, properti komersial dan industri, katering dalam pesawat, dan layanan tenaga kerja,” tulis manajemen, dikutip dari laman perusahaan, Jumat (23/5/2025).
“Akuisisi terkini yang memasuki bisnis Tenaga Surya dan Pusat Data memposisikan Citadel ke industri yang menghadapi masa depan dan berkembang pesat dalam energi terbarukan dan infrastruktur digital,” tambah manajemen.
CPL sendiri dimiliki oleh keluarga Delgado dari Filipina dan Lembaga Perencanaan Pensiun asal Kanada, the Ontario Teachers’ Pension Plan of Canada.
Ternyata, perusahaan ini memang sudah berbisnis retail dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas. Bahkan, perusahaan juga telah menjalankan bisnis SPBU Shell di negara lain. Melalui IP&E Holdings LLC, Citadel memiliki dan mengoperasikan aset distribusi, komersial, dan retail BBM Shell di Pulau Guam, Saipan, Republik Palau.
IP&E memiliki hak untuk menjual BBM merek Shell melalui perjanjian lisensi dengan Shell. Sementara di Hongkong dan Makau, Citadel memegang merek dagang LPG Esso/Mobil Gas.
Citadel juga memiliki unit usaha IP&G, Isla Petroleum & Gas Corporation, sebuah perusahaan patungan antara Isla Petroleum and Energy Company Ltd dan ITOCHU, perusahaan asal Jepang. Melalui IP&G, perusahaan memiliki hak distribusi LPG di Filipina.
Sementara itu Shell Indonesia memastikan poperasional SPBU Shell tidak akan berhenti pasca pengalihan bisnis Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) ke perusahaan patungan antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group. Merek Shell tetap berada di Indonesia dengan perjanjian lisensi merk.
Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Sisi Hutapea memastikan dengan adanya pengalihan ini, kegiatan operasional bisnis SPBU Shell akan tetap berlangsung seperti biasa. Diharapkan proses tersebut akan bisa selesai pada tahun depan.
“Setelah proses pengalihan kepemilikan ini selesai, merek Shell akan tetap berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek, produk BBM akan dipasok melalui Shell dan pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi,” ujarnya dalam keterangannya resminya kepada wartawan .
Pihak Shell akan tim yang melayani para pelanggan di jaringan SPBU Shell juga tidak akan berubah. Kegiatan bisnis jaringan SPBU Shell akan terus berjalan seperti biasa. Shell tetap berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional yang aman dan andal.
Nantinya Shell akan menggunakan model lisensi merek untuk bisnis mobility & convenience di lebih dari 50 pasar di seluruh dunia sehingga para pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi. Sejauh ini bisnis SPBU Shell di Indonesia mencakup jaringan SPBU Shell dan kegiatan pasokan serta distribusi BBM. Perseroan memiliki sekitar 200 lokasi SPBU di Indonesia. (AW)