Home / LIFESTYLE / Pakaian Thrift Tak Dicuci dengan Benar Bisa Sebabkan Penyakit Kulit, Ini Cara Aman Membersihkannya

Pakaian Thrift Tak Dicuci dengan Benar Bisa Sebabkan Penyakit Kulit, Ini Cara Aman Membersihkannya

Ilustrasi toko pakaian thrifting atau lebih dikenal pakaian bekas. (Freepik)

Ilustrasi pakaian thrifting. (Freepik)

Aksipembaruan.com – Gaya hidup hemat dan ramah lingkungan lewat thrifting kini jadi tren di berbagai kota besar Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga Surabaya. Namun, banyak masyarakat belum sadar bahwa pakaian thrift atau bekas yang tidak dibersihkan dengan benar bisa menjadi sumber penyakit kulit dan infeksi serius.

aksipembaruan.com mengulas dari berbagai sumber cara aman dan efektif membersihkan pakaian thrift atau bekas agar higienis dan nyaman dipakai:

1. Sortir dan Periksa

Pisahkan berdasarkan jenis kain dan warna.

Periksa apakah ada noda, sobekan, atau serangga kecil seperti kutu (jika ada, rendam dulu di air panas).

2. Rendam dengan Air Panas dan Garam

Rendam pakaian dalam air panas (sekitar 60°C) yang dicampur garam dan sedikit cuka selama 30–60 menit.

Tujuannya untuk membunuh bakteri dan jamur.

3. Cuci dengan Deterjen plus Antiseptik

Gunakan deterjen dan tambahkan antiseptik pakaian seperti Dettol.

Bisa dicuci dengan tangan atau mesin cuci, tergantung jenis kain.

4. Gunakan Baking Soda untuk Bau Membandel

Tambahkan 1–2 sendok makan baking soda saat mencuci bila pakaian bau apek atau lembap.

5. Keringkan di Bawah Sinar Matahari

Matahari membantu membunuh kuman tambahan dan menghilangkan bau tak sedap.

6. Setrika dengan Suhu Tinggi

Setrika pakaian terutama bagian dalam untuk memastikan bakteri benar-benar mati.

7. Simpan di Tempat Bersih dan Kering

Gunakan kamper atau silica gel jika perlu untuk mencegah kelembapan.

Jika pakaian thrift atau bekas tidak dibersihkan dengan baik, ada beberapa dampak negatif yang bisa terjadi, baik untuk kesehatan maupun kenyamanan:

1. Risiko Kesehatan Kulit

Iritasi kulit atau alergi: Akibat sisa deterjen, jamur, atau tungau.

Infeksi kulit: Seperti kudis (scabies), kurap, atau dermatitis kontak dari bakteri/jamur yang menempel.

2. Potensi Penyakit Menular

Kutu atau tungau: Bisa berpindah ke tubuh dan menyebabkan gatal-gatal.

Bakteri dan virus: Beberapa pakaian bekas bisa membawa patogen seperti staphylococcus atau jamur penyebab panu.

3. Bau Tidak Sedap

Pakaian bisa tetap berbau apek atau lembap, mengganggu kenyamanan saat dipakai.

4. Menurunkan Kualitas Pakaian

Jika tidak dicuci atau dirawat dengan benar, serat kain bisa rusak lebih cepat dan menurunkan umur pakai.  (AW)

Tag: