Aksipembaruan.com – Bagi pelaku usaha atau wirausaha yang sedang memperoleh tambahan modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI 2025 kembali menjadi peluang besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Tahapan penting dalam pengajuan KUR BRI 2025, Pihak bank akan melakukan verifikasi langsung terhadap usaha yang dijalankan, mencocokkan dokumen, hingga mengevaluasi kelayakan usaha berdasarkan kondisi lapangan.
Dengan mematuhi persyaratan agar tidak terganjal saat pengecekan sistem perbankan KUR BRI 2025 menyediakan plafon pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp500 juta dengan suku bunga rendah, yakni sekitar 6 persen per tahun untuk KUR Mikro dan Kecil. Tenor pinjaman bervariasi, mulai dari 1 hingga 5 tahun tergantung jenis pinjaman dan kemampuan membayar.
Cara Pelaku UMKM Lolos Survei KUR BRI 2025:
1. Lengkapi Dokumen Usaha dan Administrasi dengan Teliti Dokumen menjadi bahan utama dalam penilaian awal bank. Kelengkapan dan validitasnya akan menentukan apakah pengajuan dapat diproses lebih lanjut atau justru dihentikan sejak awal.
Dokumen penting yang harus disiapkan meliputi: KTP elektronik dan Kartu Keluarga Surat Keterangan Usaha (SKU) dari kelurahan/desa atau Nomor Induk Berusaha (NIB) Akta nikah (jika sudah menikah) NPWP (wajib untuk pengajuan di atas Rp50 juta) Bukti tempat usaha seperti foto lokasi dan nota transaksi Rekening koran atau catatan keuangan tiga bulan terakhir Kesalahan kecil seperti perbedaan nama, tanggal, atau dokumen kedaluwarsa bisa menyebabkan penolakan. Semua dokumen harus mudah dibaca, tidak rusak, dan sesuai data yang disampaikan.
2. Susun Laporan Keuangan Usaha dengan Sederhana dan Konsisten Meskipun usaha berskala mikro, laporan keuangan yang rapi menunjukkan bahwa pelaku usaha memahami arus kas dan bertanggung jawab terhadap perputaran uang di bisnisnya.
Poin penting yang harus dicatat dalam laporan sederhana mencakup: Pemasukan harian, mingguan, atau bulanan Biaya operasional seperti bahan baku, listrik, dan tenaga kerja Keuntungan bersih Estimasi modal kerja Catatan aset seperti peralatan atau kendaraan operasional Keuangan pribadi sebaiknya tidak dicampur dengan keuangan usaha.
Pemisahan ini memperlihatkan profesionalisme dan membantu dalam menghitung kemampuan membayar cicilan secara realistis.
3. Rapikan dan Siapkan Tempat Usaha untuk Dikunjungi Surveyor Lokasi usaha adalah titik krusial dalam penilaian. Tempat usaha yang teratur dan tampak aktif akan memberi kesan positif kepada surveyor. Pastikan area usaha terlihat layak dan menggambarkan bahwa bisnis benar-benar berjalan.
Beberapa hal yang perlu dilakukan: Bersihkan area usaha dan tata barang dengan rapi Tempelkan papan nama usaha atau branding produk Tampilkan aktivitas harian seperti nota pesanan, stok barang, atau bukti transaksi Siapkan testimoni pelanggan jika ada Tunjukkan perkembangan usaha dari waktu ke waktu Usaha rumahan sekalipun tetap dapat dinilai profesional jika tertata baik dan memiliki aktivitas produksi atau layanan yang jelas.
Persiapkan Diri untuk Wawancara Survei Surveyor biasanya akan menanyakan berbagai hal secara langsung. Tidak hanya soal usaha, tetapi juga rencana penggunaan dana pinjaman, serta kemampuan membayar angsuran. Pertanyaan yang umum diajukan meliputi: Jenis dan lama usaha berjalan Omzet harian/bulanan dan laba bersih Penggunaan dana KUR secara spesifik (misal: beli mesin, bahan baku, ekspansi) Apakah memiliki pinjaman lain Bagaimana rencana pembayaran cicilan setiap bulan Kunci utama dalam menjawab adalah kejujuran, kejelasan, dan kesesuaian dengan dokumen.
Jika tidak memahami pertanyaan, tidak boleh mengada-ada lebih baik meminta penjelasan daripada menjawab secara keliru.
Bank lebih percaya terhadap usaha yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Pastikan Usaha Tidak Sedang Menerima Kredit Produktif Lain Salah satu syarat pengajuan KUR adalah tidak sedang menerima pinjaman produktif dari bank lain. Namun, kredit konsumtif seperti KPR atau kartu kredit tetap diperbolehkan selama tidak bermasalah untuk pengajuan KUR BRI 2025. (AW)